나에게도 짝은 있는가. 파란만장 로맨스 다이어리

<Selamat Datang di Perusahaan Informasi Pernikahan> Apakah Pernikahan Sungguhan Mungkin? [9]

  • Bahasa Penulisan: Bahasa Korea
  • Negara Standar: Korea Selatancountry-flag
  • Lainnya

Dibuat: 2024-05-04

Dibuat: 2024-05-04 23:53

Takdir


Dikatakan bahwa tingkat keberhasilan kencan buta adalah 2%.

Di balik tingkat keberhasilan yang sangat rendah itu, ada efek kesan pertama.

Maksudnya, kesan pertama yang dirasakan seseorang dalam waktu 3 detik setelah bertemu ternyata bertahan lama.

Meskipun tidak tampan atau cantik, penampilan yang rapi, bersih, dan baik akan lebih menguntungkan.

Gambar yang tercipta hanya dalam sekejap saat mengucapkan salam “Selamat pagi” ternyata sangat penting.

Pria yang duduk di depanku sekarang pun memiliki kesan pertama yang tidak buruk.


Sudah 2 tahun berlalu sejak aku mengakhiri hubungan asmaraku, dan aku masih sendiri.

Aku sibuk bekerja, dan ada banyak hal yang lebih penting daripada pacaran. Jadi, aku tidak terlalu merasa kesepian.

“Kamu tahun ini berapa umur?”

Kakak perempuanku yang akrab tiba-tiba menelepon dan menanyakan umurku.

“Tiga puluh enam. Tiba-tiba nanya umur kenapa?”

“Ada kenalan aku yang nanya ada gadis yang baik nggak di sekitar, terus tiba-tiba kepikiran kamu. Umurnya sama kayak kamu.

Kayaknya bukan karyawan, bapaknya pengusaha, terus keluarganya kaya.”

Tidak ada alasan untuk menolak.

Karena sudah melewati usia tiga puluh tahun, jarang sekali ada pria yang mau bertemu dengan wanita seusia atau lebih muda, apalagi yang mau mengenalkan pacarnya.


Kesan pertama pria yang datang dengan pakaian semi kasual yang rapi itu cukup menarik.

Dia banyak memiliki perbedaan dan kesamaan denganku, tetapi semakin sering bertemu, aku menyadari bahwa ‘dia tidak memiliki kekurangan yang fatal’.

Itu adalah hal yang luar biasa, karena dia tidak tertangkap oleh radar pengindera kekuranganku yang selalu mencari-cari kekurangan.

Aku teringat pada masa lalu hubungan asmaraku yang penuh dengan pertimbangan dan berakhir dengan kekecewaan.

Jangan terlalu banyak berpikir, pelan-pelan saja, dan jalani hubungan ini dengan baik.


Setelah beberapa kali kencan, suatu hari kami pergi ke bioskop bersama.

Saat mengambil tiket di mesin tiket otomatis, tiba-tiba muncul kupon ulang tahun.

“Ulang tahun kamu?!”

“Sebenarnya minggu depan ulang tahunku. Karena baru kenal, jadi agak sungkan kalau bilang ulang tahun. Tapi nggak nyangka bakal ketahuan gini.”

“Rencananya kapan mau aku tanya sih”

“Kapan ulang tahun kamu?”

“Aku sih pakai penanggalan lunar, tahun ini lupa tanggalnya kapan.”

Dia yang sedang melihat kalender di ponselnya tiba-tiba berteriak kaget.

“Hah? Ulang tahun kita barengan!”

“Serius?”

“Serius deh, lihat ini. Unik, kan?”

“Kebetulan sekali ya.”


Saat PDKT, kita jadi punya kemampuan untuk merasakan suasana hati. Apakah PDKT ini gagal atau akan segera ada pengakuan cinta.

Dengan tegas, ini adalah momen pengakuan cinta.


Seminggu kemudian, di hari ulang tahunku, kami sepakat untuk menghabiskan waktu bersama keluarga masing-masing di sore hari, lalu bertemu di malam hari.

Saat matahari mulai terbenam, dia menjemputku sampai ke rumah dan untuk pertama kalinya dia memakai jas dan memberikan buket bunga.

“Terus kita mau ke mana?”

“Rahasia.”


Mobil yang dikendarainya sampai di Gedung 63 Yeouido. Dia menggenggam tanganku dan mengajakku ke lift.

Skenario yang tidak pernah kuduga tiba-tiba terjadi di depan mataku.

Tidak pernah terpikirkan sebelumnya bahwa aku akan makan malam di restoran mewah bertingkat tinggi sambil menikmati pemandangan malam.

Aku sudah terharu dan bersyukur, tapi dia juga memberikan hadiah kecil yang berkilauan sebagai pencuci mulut.

“Sebenarnya aku ingin memberikan cincin, tapi takut kamu keberatan. Mau menerimanya?”

Ini curang. Kartu Starbucks yang kuberi sebagai hadiah terasa memalukan.

Seharusnya aku pergi ke department store dulu.

“Maukah kamu menjadi pacarku?”

Adegan seperti dalam drama sedang terjadi di depanku, untuk apa lagi aku harus berpikir. Meskipun tidak makan, aku harus tetap makan.


Dia mengatakan itu takdir.

Dia menolak keras saat diperkenalkan oleh ibunya, tapi kali ini dia mau ikut saja.

Saat dia datang, dia merasa terengah-engah karena melihat tipe idealnya muncul.

Terlebih lagi, ulang tahunnya pun sama, jadi kalau bukan takdir, tidak ada penjelasan lainnya.


Meskipun tidak sepanas api, ada getaran kegembiraan yang hangat. Kupikir ini juga cinta.

Pada hari itu, saat pulang membawa buket bunga, keluarga bersorak gembira karena akhirnya anak bungsu mereka akan menikah.

“Bu mertua, tahun depan ada kabar baik, ya?”

Kabar kencan ku membuat kakak dan suami kakakku serta orang tua ku heboh.

Aku… benar-benar akan menikah?


<Selamat Datang di Perusahaan Informasi Pernikahan> Apakah Pernikahan Sungguhan Mungkin? [9]

Selamat Datang di Perusahaan Informasi Pernikahan


Komentar0